Sesungguhnya di antara dampak agung
dan buah yang indah dari ibadah sholat adalah: diampuni dari segala dosa dan
dihapuskan segala kesalahan. Imam Muslim meriwayatkan di Kitab Shahihnya, dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda, “Shalat lima waktu, Jum’at satu ke yang lain, Ramadhan ke Ramadhan
adalah kafaroh (penghapus dosa) bagi seseorang, apabila dia menjauhi dosa-dosa
besar“. (HR Muslim No. 233)
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya ada
sungai yang Anda mandi disana setiap harinya lima kali, apakah masih tersisa
kotoran?” Para sahabat menjawab, tidak tersisa kotoran sedikitpun, kemudian
Rasulullah shallallahu wa sallam melanjutkan, “Demikianlah
shalat lima waktu, Allah menghapus segala dosa dengannya” (HR Bukhari No.
528 dan Muslim no. 283)
Hadits-hadits yang semakna dengan
hal ini sangat banyak karenanya disyariatkan bagi seorang muslim untuk
memperbanyak memohon ampunan di setiap keadaan dalam sholatnya. Baik pada saat
berdiri, ruku’, sujud dan duduk.
Doa Iftitah
Di antara do’a iftitah (ketika
seorang muslim berdiri dalam sholat), Imam Muslim meriwayatkan,
dari ‘Ali bin Abi Tholib radhiallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ
صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا
شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ
الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ
نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي
لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي
سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي
يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ
وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Aku hadapkan wajahku kepada
Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak
mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan
matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan karena itu aku patuh kepada perintah-Nya, dan berserah diri
kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak
disembah selain Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah
menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah
dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk mengampuni
segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling bagus.
Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan
jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup
menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa’daik (Aku patuhi segala
perintah-Mu, dan aku tolong agama-Mu). Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan
kejahatan tidak datang daripada-Mu. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan
kepada-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dari-Mu dan aku
bertobat kepada-Mu” (HR Muslim no. 201)
Doa Ruku’
Diantara doa yang dibaca ketika
ruku’ dan sujud, yang diriwayatkan oleh Syaikhan (Imam al-Bukhari dan Muslim),
dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha,
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا
وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Maha Suci Engkau, Ya Allah, Rabb
kami dan dengan kemuliaan-Mu, Ya Allah, ampunilah aku” (HR. Bukhari No.
794, Muslim No. 484)
Doa I’tidal
Diantara doa yang dibaca ketika
bangkit dari ruku’, Imam Muslim meriwayatkan, ‘Abdullah din Abi Aufa
mengabarkan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda,
اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ
السَّمَاءِ، وَمِلْءُ الْأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ اللهُمَّ
طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَالْمَاءِ الْبَارِدِ اللهُمَّ طَهِّرْنِي
مِنَ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الْوَسَخِ
“Ya Allah, Rabb kami, segala puji
bagiMu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki
setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es, embun, dan air yang dingin.
Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana baju yang putih
dibersihkan dari kotoran” (HR. Muslim no. 771)
Do’a Sujud
Di antara doa yang dibaca ketika
sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a ketika sujudnya,
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ
دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah semua
dosa-dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan
yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi” (HR. Muslim no. 483)
Do’a Duduk Antara Dua Sujud
Dalam duduk diantara dua sujud, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, Abu
Dawud meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika duduk di antara dua sujud, beliau berdo’a,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
“Ya Rabbku, ampunilah aku, Ya Rabbku, ampunilah aku” (HR. Abu Dawud
no. 874, al Albani menshahihkan sanadnya dalam Shahih Abi Dawud no.
818)
Yaitu beliau mengulang-ulang yang demikian di antara dua sujudnya, bukan
yang dimaksud beliau hanya berdo’a sebanyak dua kali saja.
Do’a Duduk Antara Dua Sujud
Dalam duduk diantara dua sujud, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, Abu
Dawud meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika duduk di antara dua sujud, beliau berdo’a,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
“Ya Rabbku, ampunilah aku, Ya Rabbku, ampunilah aku” (HR. Abu Dawud
no. 874, al Albani menshahihkan sanadnya dalam Shahih Abi Dawud no.
818)
Yaitu beliau mengulang-ulang yang demikian di antara dua sujudnya, bukan
yang dimaksud beliau hanya berdo’a sebanyak dua kali saja.
Do’a Sebelum Salam
Saat sebelum salam juga merupakan tempat untuk istighfar. Disebutkan dalam Shahih
Muslim, Dari Ali radhiallahu ‘anhu beliau berkata, “kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a disaat tasyahud
sebelum salam,
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا
أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ
أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lama dan yang baru yang
tersembunyi dan nyata, yang aku lakukan berlebihan dan Engkau lebih tahu
daripadaku. Engkaulah yang memajukan dan memundurkan. Tidak ada Ilah selain
Engkau“” (HR. Muslim no. 201)
Do’a Setelah Salam
Setelah salam juga merupakan tempat istighfar, Imam Muslim
meriwayatkan, dari Tsauban berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika selesai shalatnya beristighfar tiga kali,
dan berdo’a,
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ
السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah
segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan
kemuliaan.”
Walid berkata, maka aku berkata kepada al-Auza’i, Bagaimanakah ucapan
istighfar? Dia menjawab Astaghfirullah, Astaghfirullah.. (HR. Muslim no. 591)
Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata, “Istighfar
menghapus dosa dan mengangkat adzab, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُعَذِّبَهُمْ
وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّـهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di
antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka
beristighfar” (QS. Al-Anfal : 33)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ampunan dari
Allah di awal shalat ketika do’a
istiftah, sebagaimana di dalam hadits shahih dari Abu Hurairah dan juga hadits
shahih dari Ali radhiallahu ‘anhuma, yang dibaca pertama kali setelah
takbir. Kemudian Beliau memohon ampunan setelah memuji Allah ketika mengangkat
kepalanya. Juga memohon ampunan didalam do’a tasyahud sebagaimana dalam hadits dari Ali dan yang lainnya.
Juga memohon ampunan ketika ruku’ dan sujud sebagaimana dalam hadits shahih dari Aisyah, yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasaai dan Ibn Majah dan yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdo’a ketika sujudnya
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي
كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil maupun yang
besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang
sembunyi-sembunyi“
Maka tidak tersisa sebuah keadaan dari keadaan-keadaan dalam shalat, setiap
rukun dari rukun-rukun shalat
kecuali terdapat istighfar didalamnya” (Jaami’ al-Masaail 6/574-574)
Diterjemahkan dari kitab Ta’zhiimus Shalah, Syaikh Prof Dr
Abdurrazaq bin Abdul Mushin al Badr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar