Sabtu, 13 Juli 2013

Shalat, Pintu Meraih Ampunan






Sesungguhnya di antara dampak agung dan buah yang indah dari ibadah sholat adalah: diampuni dari segala dosa dan dihapuskan segala kesalahan. Imam Muslim meriwayatkan di Kitab Shahihnya, dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Shalat lima waktu, Jum’at satu ke yang lain, Ramadhan ke Ramadhan adalah kafaroh (penghapus dosa) bagi seseorang, apabila dia menjauhi dosa-dosa besar“. (HR Muslim No. 233)
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai yang Anda mandi disana setiap harinya lima kali, apakah masih tersisa kotoran?” Para sahabat menjawab, tidak tersisa kotoran sedikitpun, kemudian Rasulullah shallallahu wa sallam melanjutkan, “Demikianlah shalat lima waktu, Allah menghapus segala dosa dengannya” (HR Bukhari No. 528 dan Muslim no. 283)
Hadits-hadits yang semakna dengan hal ini sangat banyak karenanya disyariatkan bagi seorang muslim untuk memperbanyak memohon ampunan di setiap keadaan dalam sholatnya. Baik pada saat berdiri, ruku’, sujud dan duduk.
Doa Iftitah
Di antara do’a iftitah (ketika seorang muslim berdiri dalam sholat), Imam Muslim meriwayatkan,
dari ‘Ali bin Abi Tholib radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Aku hadapkan wajahku kepada Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan karena itu aku patuh kepada perintah-Nya, dan berserah diri kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling bagus. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa’daik (Aku patuhi segala perintah-Mu, dan aku tolong agama-Mu). Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan kejahatan tidak datang daripada-Mu. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dari-Mu dan aku bertobat kepada-Mu” (HR Muslim no. 201)
Doa Ruku’
Diantara doa yang dibaca ketika ruku’ dan sujud, yang diriwayatkan oleh Syaikhan (Imam al-Bukhari dan Muslim), dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha,
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
Maha Suci Engkau, Ya Allah, Rabb kami dan dengan kemuliaan-Mu, Ya Allah, ampunilah aku” (HR. Bukhari No. 794, Muslim No. 484)
Doa I’tidal
Diantara doa yang dibaca ketika bangkit dari ruku’, Imam Muslim meriwayatkan, ‘Abdullah din Abi Aufa mengabarkan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاءِ، وَمِلْءُ الْأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ اللهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَالْمَاءِ الْبَارِدِ اللهُمَّ طَهِّرْنِي مِنَ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْوَسَخِ
Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es, embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran” (HR. Muslim no. 771)
Do’a Sujud
Di antara doa yang dibaca ketika sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a ketika sujudnya,
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi” (HR. Muslim no. 483)

Do’a Duduk Antara Dua Sujud

Dalam duduk diantara dua sujud, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, Abu Dawud meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk di antara dua sujud, beliau berdo’a,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
Ya Rabbku, ampunilah aku, Ya Rabbku, ampunilah aku” (HR. Abu Dawud no. 874, al Albani menshahihkan sanadnya dalam Shahih Abi Dawud no. 818)
Yaitu beliau mengulang-ulang yang demikian di antara dua sujudnya, bukan yang dimaksud beliau hanya berdo’a sebanyak dua kali saja.

Do’a Duduk Antara Dua Sujud

Dalam duduk diantara dua sujud, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, Abu Dawud meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk di antara dua sujud, beliau berdo’a,
رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي
Ya Rabbku, ampunilah aku, Ya Rabbku, ampunilah aku” (HR. Abu Dawud no. 874, al Albani menshahihkan sanadnya dalam Shahih Abi Dawud no. 818)
Yaitu beliau mengulang-ulang yang demikian di antara dua sujudnya, bukan yang dimaksud beliau hanya berdo’a sebanyak dua kali saja.

Do’a Sebelum Salam

Saat sebelum salam juga merupakan tempat untuk istighfar. Disebutkan dalam Shahih Muslim, Dari Ali radhiallahu ‘anhu beliau berkata, “kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a disaat tasyahud sebelum salam,
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lama dan yang baru yang tersembunyi dan nyata, yang aku lakukan berlebihan dan Engkau lebih tahu daripadaku. Engkaulah yang memajukan dan memundurkan. Tidak ada Ilah selain Engkau“” (HR. Muslim no. 201)

Do’a Setelah Salam

Setelah salam juga merupakan tempat istighfar, Imam Muslim meriwayatkan, dari Tsauban berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika selesai shalatnya beristighfar tiga kali, dan berdo’a,
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan.”
Walid berkata, maka aku berkata kepada al-Auza’i, Bagaimanakah ucapan istighfar? Dia menjawab Astaghfirullah, Astaghfirullah.. (HR. Muslim no. 591)
Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata, “Istighfar menghapus dosa dan mengangkat adzab, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّـهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ 
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka beristighfar” (QS. Al-Anfal : 33)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ampunan dari Allah di awal shalat ketika do’a istiftah, sebagaimana di dalam hadits shahih dari Abu Hurairah dan juga hadits shahih dari Ali radhiallahu ‘anhuma, yang dibaca pertama kali setelah takbir. Kemudian Beliau memohon ampunan setelah memuji Allah ketika mengangkat kepalanya. Juga memohon ampunan didalam do’a tasyahud sebagaimana dalam hadits dari Ali dan yang lainnya. Juga memohon ampunan ketika ruku’ dan sujud sebagaimana dalam hadits shahih dari Aisyah, yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasaai dan Ibn Majah dan yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a ketika sujudnya


اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi
Maka tidak tersisa sebuah keadaan dari keadaan-keadaan dalam shalat, setiap rukun dari rukun-rukun shalat kecuali terdapat istighfar didalamnya” (Jaami’ al-Masaail 6/574-574)

Diterjemahkan dari kitab Ta’zhiimus Shalah, Syaikh Prof Dr Abdurrazaq bin Abdul Mushin al Badr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar